Kamis, 05 Oktober 2017

Edit Posted by with No comments
KOMUNIKASI BISNIS
(SOFTSKILL)
(Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis)




      Kelompok 1
Anggota kelompok:
1.      Ani Heryani Agustin                         (11214270)
2.      Annisa Pratiwi                                   (11214390)
            3.      Dicha Diahyu Moestin                      (13214032)
4.      Dini Amalya                                       (13214175)
5.      Fidhia Fauziah                                  (14214409)
6.      Getsemani Agnes RM                       (14214500)
7.      Inge Winda Rinumpika                    (15214586)
8.      Kurniasih                                           (15214941)
9.      Melya Angelia Putri                          (16214586)
10.  Siti Fatimah                                       (1A214344)
11.  Siti Maesaroh                                     (1A214363)
12.  Veronika Wulan Tambani               (1C214006)
Kelas   : 4EA34
Dosen  : Ibu RINI DWIASTUTININGSIH

UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
PENDAHULUAN

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Komunikasi tidak akan terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem komunikasi.
Manusia membutuhkan komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.

PEMBAHASAN

A.    Peranan Komunikasi dalam bisnis
1.      Pengertian Komunikasi dan Bisnis
a.       Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b.      Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2.      Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta. Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3.      Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4), Komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

B.     Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk membangun partnership, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative. Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yaitu:
1.      Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2.      Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3.      Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
4.      Mendapatkan pemahaman penuh tentang makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar organisasi perusahaan.
C.    Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
1.      Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
1.      Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.      Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3.      Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.      Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5.      Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas. Dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6.      Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7.      Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.

2.      Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain:
1.      External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.      Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.      Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4.      Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5.      Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.      Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.      Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.

8.      Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.      Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.

D.    Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
E.     Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003:22) adalah:
1.      Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.      Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3.      Memahami kesulitan komunikasi antar budaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4.      Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5.      Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6.      Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara:
a.       Memahami penerima pesan
b.      Menyesuaikan pesan dengan penerima
c.       Mengurangi jumlah pesan
d.      Memilih saluran atau media yang tepat
e.       Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Source:
https://bellarosana.wordpress.com/2016/03/21/peranan-komunikasi-dalam-bisnis/

0 komentar:

Posting Komentar